Kamis, 29 April 2010

Pantun ML

Alkisah di negeri dongeng, dua muda mudi lagi dimabuk asmara, tergoda untuk melakukan
meking lop, inilah gaya mereka dengan pantun-pantunan dulu sebelum em el.

cowok : "Sayur sop sayur kacang, meking lop yuk, yang"
cewek : "Buah duren di kebun kacang, bawa durex nggak, yang?"

cowok : "Buah delima buah duren, dualima lebih keren"
cewek : "Bawa kaca takut pecah, pake sutra pasti lebih aaaaahh..."

cowok : "Buah durian buah lengkeng, nggak usah pake sekalian deh neng..."
cewek : "Mau ngemil buah kedondong, kalo hamil gimana dong?"

cowok : "Jangan ngemil buah kedondong, kalo hamil ya...kutinggal pergi dong!"
cewek: "Buah duku dimakan di Samsat, kamu memang bangsatt !
Selengkapnya..

Hati-hati menanyakan Jam

Dalam suatu kereta seorang pemuda bertanya pada seorang bapak disampingnya, "Jam berapa sekarang Pak ? "

Sungguh diluar dugaan , si Bapak diam saja , menoleh pun tidak. Mengira sang bapak tidak mendengar, pemuda tsb. mengulanginya sampai 3 kali, namun si Bapak diam tidak bergeming sedikitpun.

Merasa kesal , si pemuda akhirnya mencolek bapak tsb. dan berkata "Saya heran mengapa bapak tidak menjawab pertanyaan saya ??, apa sih susahnya" katanya sambil melengos.
Belum habis dia melengos, si bapak mulai berbicara "Bukannya saya nggak mau menjawab, tapi nanti kalau saya jawab , kita pasti ngomong-ngomong soal ini , soal itu , terus nanti kita jadi akrab"

Si pemuda melongo mendengar ceramah si bapak, " Lalu apa salahnya kalau kita akrab ?"
Si bapak menjawab "Nanti anak gadis dan istri saya akan menjemput saya di Gambir, kalau kita sudah akrab, nanti kita akan turun sama -sama , terus saya pasti memperkenalkan mereka sama kamu. Nah, istri saya tuh orangnya baik sekali sama semua orang , nanti dia pasti menawarkan kamu mampir kerumah, nanti kamu mandi dirumah saya, terus makan dirumah saya , kemudian kamu lama-lama bisa akrab dengan anak gadis saya dan kamu bisa jadi pacar anak saya dan lama-lama kamu bisa jadi menantu saya."

Sang pemuda yang tadi sudah bingung sekarang makin bingung, lantas dia bertanya "Terus apa hubungannya dengan pertanyaan saya yang pertama ?" Sambil berdiri dengan lantang bapak tersebut menjawab "Masalahnya anak muda, SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI KAMU, JAM TANGAN AJA NGGAK PUNYA , BAGAIMANA MAU MEMBAHAGIAKAN ANAK SAYA ?? "

Lho ? ..... jadi jam berapa sekarang, Pak ?
Selengkapnya..

Mari belajar Bahasa Indonesia

Kelas yang tadi ribut-ribut tanpa guru, kini menjadi sunyi. Guru Bahasa Indonesia yang paling ditakuti dan disegani oleh semua murid telah masuk ke dalam kelas. Wajahnya garang seperti harimau kelaparan. Murid-murid : Selamat pagi, Bu Guru!
Bu Guru (dengan suara melengking) : Mengapa bilang selamat pagi saja? Kalau begitu siang, sore dan malam kalian mendoakan saya tidak selamat ya?
Murid-murid : Selamat pagi, siang dan sore Bu Guru.....
Bu guru : Kenapa panjang sekali? Tidak pernah orang mengucapkan selamat seperti itu! Katakan saja selamat sejahtera, bukankah lebih bagus didengar dan penuh makna?
Lagipula ucapan ini meliputi semua masa dan keadaan.
Murid-murid : Selamat sejahtera Bu Guru!
Bu guru : Sama-sama, duduk! Dengar sini baik-baik. Hari ini Bu Guru mau menguji kalian semua tentang perlawanan kata atau antonim kata. Kalau Bu Guru sebutkan perkataannya, kamu semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti?
Murid-murid : Mengerti Bu Guru...

Guru : Pandai!
Murid-murid : Bodoh!
Guru : Tinggi!
Murid-murid : Rendah!
Guru : Jauh!
Murid-murid : Dekat!
Guru : Berjaya!
Murid-murid : Menang!
Guru : Salah itu!
Murid-murid : Betul ini!
Guru (geram) : Bodoh!
Murid-murid : Pandai!
Guru : Bukan!
Murid-murid : Ya!

Guru (mulai pusing) : Oh Tuhan!
Murid-murid : Ya Hamba!
Guru : Dengar ini...
Murid-murid : Bicara itu...
Guru : Diam!!!!!
Murid-murid : Ribut!!!!!
Guru : Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!
Murid-murid : Ini adalah jawaban, pandai!!!
Guru : Mati aku!
Murid-murid : Hidup kami!
Guru : Saya rotan baru tau rasa!!
Murid-murid : Kita akar lama tak tau rasa!!
Guru : Malas aku ngajar kalian!
Murid-murid : Rajin kami belajar bu guru...

Guru: Kalian gila semua!!!
Murid-murid : Kami waras sebagian!!!
Guru : Cukup! Cukup!
Murid-murid : Kurang! Kurang!
Guru : Sudah! Sudah!
Murid-murid : Belum! Belum!
Guru : Mengapa kamu semua bodoh sekali?
Murid-murid : Sebab saya seorang pandai!
Guru : Oh! Melawan, ya??!!
Murid-murid : Oh! Mengalah, tidak??!!
Guru : Kurang ajar!
Murid-murid : Cukup ajar!
Guru : Habis aku!
Murid-murid : Kekal kamu!
Guru (putus asa) : O.K. Pelajaran sudah habis!
Murid-murid : K.O. Pelajaran belum mulai!
Guru : Sudah, bodoh!
Murid-murid : Belum, pandai!
Guru : Berdiri!
Murid-murid : Duduk!
Guru : Bego kalian ini!
Murid-murid : Cerdik kami itu!
Guru : Rusak!
Murid-murid : Baik!
Guru (stres) : Kamu semua ditahan siang hari ini!!!
Murid-murid : Dilepaskan tengah malam itu!!!
Bu Guru mukanya merah padam dan tanpa bicara lagi mengambil buku-bukunya dan keluar ruangan. Sebentar kemudian, loceng pun berdering. Murid-murid merasa lega kerana guru yang paling ditakuti oleh mereka telah keluar. Walau bagaimanapun, mereka merasa bangga kerana telah dapat menjawab semua pertanyaan tadi. Tetapi masih ada hari essok. Guru itu pasti akan datang lagi.


Selengkapnya..

Jempol

Bardosono masuk restaurant fine dining dan mesen lengkap dari tea Lipton anget, appetiser, entrée, desert, bandrek temulawak anget..

Dgn gagah ia duduk menanti. Tea Lipton anget datang tapi Bardo kaget ngeliat jempol kanan si waiter masuk ke tea Liptonnya.. Mbatin Bardo eh gila ah tapi 'ga sengaja kali.. Dgn tenang dihirupnya. 3 menit kmd sop jamurnya diantar, astaga kerlingnya jempolnya juga nyemplung, masih sabar mas Bardo walau udah mangkel, tapi ini kan resto fine dining ga bisa bengak bengok spt di Warteg langganannya... sabarrr mas..dalam hati mas Bardo.

Abis sup diangkat mangkoknya dan datang pesenan entrée
Bardo : spaghetti carbonara.. diancukkk.. jempolnya masuk juga.. wah ini wis ndak bener tapi karena lapar ditahannya amarahnya dng niat nanti mau manggil menejer resto.

Dilahap spaghetti dan matanya mulai jelalatan nyari mas menejer.. abis spaghetti dinantikannnya bandrek dan diamputtt...diammputtt.. jempolnya ikut juga masuk
ke bandrek anget..

Naik pitam mas Bardo bengok kuencenngg
"eh menejer sini!! "
" Ada apa pak? "
" itu anak buah mu edan.. masak jempol tangan kanannya masuk kesemua masakan dan minuman yg kupesan!!!"
" Ah masa pak... Jumprit sini kamu, apa benar jempolmu kamu masukkan?"
"ya pak... tegas Jumprit.. "
"Edan kamu, kenapa begitu kan udah diajarin tempo hari ga boleh"!! seru menejer Bardosono senang sedikit karena diperhatikan.. wah alamat makan gratis nih.."

Jumprit menjawab: " Jempol saya keseleo pak, kata dokter mesti di angetin terus lha masakan kan anget jadi saya cemplungin aja.."
Mendengar itu marah sang Bardo: " Kurang ajar kamu, mau angettt ya? Kalau mau anget tak ajarin, masukin tuh jempol ke lobang pantat, anget disitu...kurang asem"

Jumprit: "Iya pak saya tahu, kalau lagi nungguin makanan di dapur saya colok di situ dulu..."

Selengkapnya..